Digitalisasi Edukasi Tanaman Obat Keluarga melalui Flash Card: Dorong Usaha Berkelanjutan Agrowisata Herbal di Pesawaran

PESAWARAN, LAMPUNG (UAP) – Kamis 24 Juli 2025, Tim Dosen Universitas yang terdiri dari Ferly Ardhy, S.Kom., M.T.I, Selly Puspita Sari, S.Pd., M.Ak, Riza Dwiningrum, S.Si., M.Biomed, Silvia Dwi Saputri, dan Bayu Hartono, melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk Integrasi Flash Card pada Literasi Tanaman Obat Keluarga (Si TOGA) sebagai Media Edukasi Digital untuk Peningkatan Usaha Berkelanjutan.

Kegiatan ini berlangsung di Desa Pujorahayu, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, dengan melibatkan 33 peserta terdiri dari petani dan kelompok masyarakat, yang menjadi mitra utama. Program ini didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui skema Hibah Pengabdian dengan Nomor Kontrak: 190/LL2/DT.05.00/PM/2025.

Penyerahan Digitalisasi Flash Card Si Toga ke Pengelola Agrowisata Kesuma Bangsa

Inovasi utama dari kegiatan ini adalah pemanfaatan flash card yang terintegrasi dengan sistem digital berbasis mobile web (Si TOGA), sebagai media pembelajaran interaktif mengenai tanaman obat keluarga. Setiap kartu dilengkapi barcode yang bisa dipindai untuk mengakses informasi digital mengenai jenis, manfaat, hingga cara budidaya tanaman tersebut. Teknologi ini tidak hanya mempermudah penyampaian informasi bagi wisatawan dan masyarakat, tetapi juga meningkatkan daya tarik dan nilai edukatif agrowisata.

Menurut Ferly Ardhy, selaku koordinator kegiatan, “Digitalisasi TOGA melalui media flash card diharapkan mampu mendorong pengembangan usaha agrowisata yang berkelanjutan. Edukasi yang interaktif dan mudah diakses akan menjadi daya tarik bagi pengunjung sekaligus memperkuat pelestarian kearifan lokal.”

Sementara itu, pengelola Agrowisata, Bapak Rosali, menyambut baik inisiatif ini. “Kami sangat terbantu dengan adanya program ini. Digitalisasi TOGA melalui flash card dan aplikasi sangat memudahkan pengelolaan serta edukasi bagi pengunjung. Harapannya, inovasi ini bisa terus dikembangkan dan menjadi keunggulan wisata herbal di Pesawaran,” ujarnya.

Kegiatan PkM ini juga memberikan pelatihan keterampilan digital, mulai dari pendataan tanaman, penggunaan aplikasi, hingga cara menyampaikan informasi kepada wisatawan secara menarik dan edukatif. Selain itu, tim juga menargetkan luaran berupa publikasi ilmiah, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), serta dokumentasi video dan artikel media massa sebagai bagian dari capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi.

Dengan pendekatan partisipatif dan dukungan teknologi, program ini menjadi contoh kolaborasi antara dunia akademik dan masyarakat dalam mendukung penguatan ekonomi lokal berbasis potensi desa dan pelestarian warisan herbal nusantara. (*na)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *